Sabtu, 21 November 2015

4. Kuda hijau kuning, melambangkan kematian.
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar makhluk yang keempat berkata: “Mari!”. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi”, Wahyu 6:7-8, Alkitab TB.
Komposisi ini terdiri dari 16 birama (53-68), menggunakan tangga nada Fm harmonis10 dan bertempo adagio.

5. Martir, melambangkan para martir.
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus istirahat sedikit waktu lagihingga genap jumlahkawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka”, Wahyu 6:9-11, Alkitab TB.
Komposisi ini terdiri dari 8 birama (69-76), menggunakan tangga nada Ebm harmonis12 dan bertempo adagio.

6. Gempa bumi.
“Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dashyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.....”, Wahyu 6:12-17, Alkitab TB. Komposisi ini terdiri dari 8 birama (85-92) dan bertempo allegro.

7. Hening di surga.
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya .....”, Wahyu 8:1-2, Alkitab TB.
Komposisi ini terdiri dari 8 birama (85-92) kosong. Sukat 2/4 menggambarkan keheningan selama setengah jam.